Mumpung bulan Ramadhan, sekali-sekali mau ngoceh tentang 'agama'.
(note: Sepanjang notes ini, tulisan agama akan saya beri apostrof (') untuk memperjelas bagaimanapun bahwa agama itu besar kemungkinan diciptakan oleh manusia, tapi belief (atau kepercayaan akan Tuhan) besar kemungkinannya tidak.)
(note tambahan: bacaan ini adalah konsumsi trans-'agama'. Feel free to read this if you're a non-moslem, because it's not going to be a boring stuff about my 'religion')
Introduction
Al-Baqara : (4 & 5): "And who believe in that which is revealed unto thee (Muhammad) and that which was revealed before thee, and are certain of the Hereafter."
"These depend on guidance from their Lord. These are the successful."
ini versi terjemahan indonesia nya:
"dan mereka yang beriman kepada Kitab [Al Qur’an] yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu serta mereka yakin akan adanya [kehidupan] akhirat."
"Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung"
Okelah, kita semua ngerti yang namanya nerjemahin bahasa itu sulitnya minta ampun. Karena akan selalu ada expressions yang ga bisa diterjemahin, sama kayak kalo kita nerjemahin bahasa inggris ke indo, or vice versa, pasti kita akan ketemu beberapa kasus dimana kita mentok dan mau ga mau sebuah ungkapan diterjemahkan secara kurang maksimal.Apalagi mencoba menginterpretasikan sebuah bahasa Arab kuno (yg kita sudah sama-sama sepakat tahu bahwa ini berbeda dengan bahasa arab sekarang)
Al-Baqara ayat 4 & 5
Anyway, point bahasan saya bukan itu.
Salah satu dari beberapa alasan kenapa saya senang dengan 'agama' Islam dan Al-Qur'an adalah karena justru ini satu 'agama' (atau kitab - if referring to Koran) yang malah mengakui keberadaan beliefs lain.
Bukan cuma hanya disebutkan dan diberi contoh berkali-kali di dalam Al-Quran, bahkan supaya lebih ditaruh di ayat-ayat awal Al-Baqarah (surat pertama setelah Al-Fatihah)! (liat ayat-ayat diatas)
Ayat-ayat diatas, baik versi terjemahan english maupun bahasa nya, jelas menjelaskan bahwa bagi orang-orang yang percaya sama Tuhan, baik seperti yang disampaikan kepada Muhammad (dg Qurannya) maupun kitab-kitab yang ada sebelumnya, adalah orang-orang yang selamat !!
Al-Baqara ayat 6
Mari kita lihat ayat selanjutnya yang menyusul 2 ayat tersebut, (yaitu ayat 6):
Saya akan mulai dengan versi bahasa Indonesia:
"Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman."
in English translation:
"As for the Disbelievers, Whether thou warn them or thou warn them not it is all one for them; they believe not."
Di sini jelas, mengingat ini adalah ayat yang melanjutkan 2 ayat sebelumnya tadi, bahwa orang kafir (atau The Disbelievers) adalah definisi yang berbeda lagi.
Jadi sangatlah lucu, bila melihat masih banyaknya santri-santri, imam-imam, khotib-khotib, bahkan mgkn beberapa ulama bodoh, yang masih meyakini bahwa pemeluk agama lain (atau org yg percaya kitab lain) adalah orang kafir atau disbelievers!!
Lucu dan tolol! Karena bagi saya yang gak pernah khatam-khatam baca Al-Qur'an dari dulu pun (dikarenakan terlalu banyak alasan2 saya), saya aja udah menemukan banyaaaaaaakkk sekali penjelasan akan perbedaan 'ahli kitab' dan 'orang kafir' tersebar di seluruh isi Al-Qur'an. Jadi santri-santri yang jelas-jelas pada belajar agama itu belajar apa sih sebenernya?
Lebih baik bisa baca atau bisa ngerti?
Disinilah masalah kita (umat Islam). Karena seringkali umat kita didorong untuk membaca al-Qur'an dalam bahasa Arab, ketimbang memahami intisari nya.
Saya tumbuh besar di sekolah dasar Islam, dimana saya selalu ketakutan kalo pelajaran mengaji, karena saya selalu terbata-bata dalam membaca tulisan-tulisan arab (yg jelas2 bukan bahasa saya, dan sangat sulit dimengerti seorang anak kecil berumur 10 tahun), dan saya akan selalu dipukul tangannya pake penggaris plastik kecil oleh guru 'agama'.
Akhirnya di Indonesia ini (karena saya tidak tahu di negara lain seperti apa), banyak orang yang bilang "saya sudah khatam Al-Quran"... Tapi bisa jadi sebenernya yang dimaksud adalah "saya sudah selesai membaca tulisan arab di buku yg bernama Al-Quran itu, tanpa mengerti apa yang dimaksudkan"
Mendingan mana sih? ngoceh dalam bahasa asing tapi ga tau artinya apa, atau menunda belajar bahasa asingnya dulu, untuk lebih dahulu mengetahui intisari nya dulu???
Kenapa umat Islam pemula (seperti saya dan kebanyakan dari kita) dan anak2 kecil tidak di-encourage untuk memahami intisari Al-Quran terlebih dahulu ketimbang disuruh belajar membaca Quran tapi gak ngerti ngoceh apaan.
Saya pun mengakui dulu-dulu saya ga pernah ngerti, setiap kali sholat, arti dari setiap bacaaan yang saya kumandangkan. Baru belakangan ini aja saya niat bener-bener mempelajari dan menghafalkan artinya, supaya kalo saya sholat bacaan yg saya baca adalah bener2 doa yg ingin saya sampaikan ke Tuhan.. Sholat yang (insya Allah sih) lebih khusyuk.
Paris St.Germain
Nih saya berikan contoh lebih gampangnya. Anggap anda membaca tulisan bahasa Francais tanpa tahu apa artinya. SIlakan coba baca tulisan dibawah ini:
"Le PSG et le Zénith Saint-Pétersbourg sont tombés d’accord sur le prêt avec option d’achat de Mateja Kezman. Le joueur s’est envolé pour la Russie et cet accord reste lié au bon déroulement de la visite médicale que doit passer le joueur sur place."
Emangnya ngerti itu apaan artinya? Itu saya ambil dari site nya Paris St.Germain (klub sepakbola Paris), lagi ngebahas tentang transfer option Mateja Kezman.
Kebayang ga, ratusan ribu atau mungkin jangan-jangan jutaan umat Islam Indonesia membaca Al-Quran ibarat membaca berita PSG tadi tanpa tau artinya???
Wajarkah kalau masih banyak khotib-khotib yang provokatif? pemuka-pemuka agama yang menebarkan benci terhadap pemeluk agama lain??
Lucu kan, mengingat seperti yang saya bilang tadi, bahwa salah satu alasan saya senang dengan Al-Quran adalah justru karena ini kitab yang mengakui dan meng-approve faham-faham lainnya ! Bahkan ceritera-ceritera background di belakang turunnya kitab-kitab yang sebelumnya pernah turun itu diceriterakan kembali disini!
Perlu kita pertanyakan lagi apakah orang-orang yang demikian (yang masih menganggap pemeluk agama lain adalah sama dengan kafir) adalah orang-orang yang benar-benar MEMBACA DAN MERESAPI AL-QURAN !!
Mungkin perlu kita lemparkan lagi ke seluruh umat islam di Indonesia:
Sebagai umat Islam "pemula", lebih baik anda mencoba mengerti/meresapi intisari/makna dari si kitab bernama Al-Quran ini, ataukah lebih baik anda mulai dengan sebatas bisa membaca nya tanpa benar-benar faham isi nya?
Jawabannya ada di hati anda, saya, dan kita semua.
Selamat menikmati bulan Ramadhannya yah.
RP
(note: Sepanjang notes ini, tulisan agama akan saya beri apostrof (') untuk memperjelas bagaimanapun bahwa agama itu besar kemungkinan diciptakan oleh manusia, tapi belief (atau kepercayaan akan Tuhan) besar kemungkinannya tidak.)
(note tambahan: bacaan ini adalah konsumsi trans-'agama'. Feel free to read this if you're a non-moslem, because it's not going to be a boring stuff about my 'religion')
Introduction
Al-Baqara : (4 & 5): "And who believe in that which is revealed unto thee (Muhammad) and that which was revealed before thee, and are certain of the Hereafter."
"These depend on guidance from their Lord. These are the successful."
ini versi terjemahan indonesia nya:
"dan mereka yang beriman kepada Kitab [Al Qur’an] yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu serta mereka yakin akan adanya [kehidupan] akhirat."
"Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung"
Okelah, kita semua ngerti yang namanya nerjemahin bahasa itu sulitnya minta ampun. Karena akan selalu ada expressions yang ga bisa diterjemahin, sama kayak kalo kita nerjemahin bahasa inggris ke indo, or vice versa, pasti kita akan ketemu beberapa kasus dimana kita mentok dan mau ga mau sebuah ungkapan diterjemahkan secara kurang maksimal.Apalagi mencoba menginterpretasikan sebuah bahasa Arab kuno (yg kita sudah sama-sama sepakat tahu bahwa ini berbeda dengan bahasa arab sekarang)
Al-Baqara ayat 4 & 5
Anyway, point bahasan saya bukan itu.
Salah satu dari beberapa alasan kenapa saya senang dengan 'agama' Islam dan Al-Qur'an adalah karena justru ini satu 'agama' (atau kitab - if referring to Koran) yang malah mengakui keberadaan beliefs lain.
Bukan cuma hanya disebutkan dan diberi contoh berkali-kali di dalam Al-Quran, bahkan supaya lebih ditaruh di ayat-ayat awal Al-Baqarah (surat pertama setelah Al-Fatihah)! (liat ayat-ayat diatas)
Ayat-ayat diatas, baik versi terjemahan english maupun bahasa nya, jelas menjelaskan bahwa bagi orang-orang yang percaya sama Tuhan, baik seperti yang disampaikan kepada Muhammad (dg Qurannya) maupun kitab-kitab yang ada sebelumnya, adalah orang-orang yang selamat !!
Al-Baqara ayat 6
Mari kita lihat ayat selanjutnya yang menyusul 2 ayat tersebut, (yaitu ayat 6):
Saya akan mulai dengan versi bahasa Indonesia:
"Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman."
in English translation:
"As for the Disbelievers, Whether thou warn them or thou warn them not it is all one for them; they believe not."
Di sini jelas, mengingat ini adalah ayat yang melanjutkan 2 ayat sebelumnya tadi, bahwa orang kafir (atau The Disbelievers) adalah definisi yang berbeda lagi.
Jadi sangatlah lucu, bila melihat masih banyaknya santri-santri, imam-imam, khotib-khotib, bahkan mgkn beberapa ulama bodoh, yang masih meyakini bahwa pemeluk agama lain (atau org yg percaya kitab lain) adalah orang kafir atau disbelievers!!
Lucu dan tolol! Karena bagi saya yang gak pernah khatam-khatam baca Al-Qur'an dari dulu pun (dikarenakan terlalu banyak alasan2 saya), saya aja udah menemukan banyaaaaaaakkk sekali penjelasan akan perbedaan 'ahli kitab' dan 'orang kafir' tersebar di seluruh isi Al-Qur'an. Jadi santri-santri yang jelas-jelas pada belajar agama itu belajar apa sih sebenernya?
Lebih baik bisa baca atau bisa ngerti?
Disinilah masalah kita (umat Islam). Karena seringkali umat kita didorong untuk membaca al-Qur'an dalam bahasa Arab, ketimbang memahami intisari nya.
Saya tumbuh besar di sekolah dasar Islam, dimana saya selalu ketakutan kalo pelajaran mengaji, karena saya selalu terbata-bata dalam membaca tulisan-tulisan arab (yg jelas2 bukan bahasa saya, dan sangat sulit dimengerti seorang anak kecil berumur 10 tahun), dan saya akan selalu dipukul tangannya pake penggaris plastik kecil oleh guru 'agama'.
Akhirnya di Indonesia ini (karena saya tidak tahu di negara lain seperti apa), banyak orang yang bilang "saya sudah khatam Al-Quran"... Tapi bisa jadi sebenernya yang dimaksud adalah "saya sudah selesai membaca tulisan arab di buku yg bernama Al-Quran itu, tanpa mengerti apa yang dimaksudkan"
Mendingan mana sih? ngoceh dalam bahasa asing tapi ga tau artinya apa, atau menunda belajar bahasa asingnya dulu, untuk lebih dahulu mengetahui intisari nya dulu???
Kenapa umat Islam pemula (seperti saya dan kebanyakan dari kita) dan anak2 kecil tidak di-encourage untuk memahami intisari Al-Quran terlebih dahulu ketimbang disuruh belajar membaca Quran tapi gak ngerti ngoceh apaan.
Saya pun mengakui dulu-dulu saya ga pernah ngerti, setiap kali sholat, arti dari setiap bacaaan yang saya kumandangkan. Baru belakangan ini aja saya niat bener-bener mempelajari dan menghafalkan artinya, supaya kalo saya sholat bacaan yg saya baca adalah bener2 doa yg ingin saya sampaikan ke Tuhan.. Sholat yang (insya Allah sih) lebih khusyuk.
Paris St.Germain
Nih saya berikan contoh lebih gampangnya. Anggap anda membaca tulisan bahasa Francais tanpa tahu apa artinya. SIlakan coba baca tulisan dibawah ini:
"Le PSG et le Zénith Saint-Pétersbourg sont tombés d’accord sur le prêt avec option d’achat de Mateja Kezman. Le joueur s’est envolé pour la Russie et cet accord reste lié au bon déroulement de la visite médicale que doit passer le joueur sur place."
Emangnya ngerti itu apaan artinya? Itu saya ambil dari site nya Paris St.Germain (klub sepakbola Paris), lagi ngebahas tentang transfer option Mateja Kezman.
Kebayang ga, ratusan ribu atau mungkin jangan-jangan jutaan umat Islam Indonesia membaca Al-Quran ibarat membaca berita PSG tadi tanpa tau artinya???
Wajarkah kalau masih banyak khotib-khotib yang provokatif? pemuka-pemuka agama yang menebarkan benci terhadap pemeluk agama lain??
Lucu kan, mengingat seperti yang saya bilang tadi, bahwa salah satu alasan saya senang dengan Al-Quran adalah justru karena ini kitab yang mengakui dan meng-approve faham-faham lainnya ! Bahkan ceritera-ceritera background di belakang turunnya kitab-kitab yang sebelumnya pernah turun itu diceriterakan kembali disini!
Perlu kita pertanyakan lagi apakah orang-orang yang demikian (yang masih menganggap pemeluk agama lain adalah sama dengan kafir) adalah orang-orang yang benar-benar MEMBACA DAN MERESAPI AL-QURAN !!
Mungkin perlu kita lemparkan lagi ke seluruh umat islam di Indonesia:
Sebagai umat Islam "pemula", lebih baik anda mencoba mengerti/meresapi intisari/makna dari si kitab bernama Al-Quran ini, ataukah lebih baik anda mulai dengan sebatas bisa membaca nya tanpa benar-benar faham isi nya?
Jawabannya ada di hati anda, saya, dan kita semua.
Selamat menikmati bulan Ramadhannya yah.
RP
No comments:
Post a Comment