Pages

Friday, June 09, 2006

The Perfect One vs The Perfect Timing

Marriage: The Perfect One or The Perfect Timing?

The Perfect One
 3

The Perfect Timing
 7

I'm so naive, i choose both pls.
 7
A never ending debate, esp. between men and women.

Anda lebih percaya yg mana:
Marriage: The perfect one atau the perfect timing?


Materi ini telah dibahas bbrp kali dalam diskusi2 informal. Sudah diangkat dalam topik multiply oleh kawan saya jeng mir (maka blog ini pun akan anda temukan di multiply saya berikut polling nya). Sekarang bila opini para laki2 dan para wanita ternyata berbeda, dimanakah kita bisa menemukah titik tengahnya?

Kita tentunya sudah lama mengerti akan kehidupan percintaan, dan pasti di umur2 kalian yg segini (kalo gue sih engga, secara gue masih 19 taun) pasti kalian dah mikirin ke depan kan?
Nah tapi sekarang pertanyaannya, masih naif kah kita untuk masih mempercayai bahwa suatu saat nanti there's gonna be the perfect one and he's gonna come at the perfect time, and you'll get married and live happily ever after??
Does this stupid nonsense dream really exists?.. I know some ppl would probably shout,"yes! cz  It happened to me!".. No but I want a general answer!.

Now since there is no such thing as the perfect person and the perfect timing obtainable together, which do you prefer??... or rather, you believe in..?
Finding the right person..??... or finding the right timing?..

And you know why this is a never ending debate at these ages (once again, your ages!... not my age since I'm still 19. hahahah :D)??..., it's because apparently most women would answer 'the perfect one', and most men would answer 'the perfect timing'.

The story of the perfect couple who never got married
Now I hv few cases showing why men chose the perfect timing:
Pasti sering denger dan liat
kan ttg pasangan yg udah pacaran lama? 7 taun lah, 9 taun, 10 taun lah.. Dan ketika mau menikah, tau2 diam2 cowonya selingkuh. Trus next thing u know, pernikahannya batal, dan buntutnya si cowo bbrp bulan/tahun kemudian menikah dg cewe baru ini. Sementara cewe nya yg udah pacaran lama itu end up hancur hatinya. sering bgt kan??

Ini tak lain karena sbnrnya pada saat itu si lelaki gak siap utk nikah. Krn panik, dia cari pelampiasan trakhir/ permainan trakhir/ korban trakhir/ or whateva lah. Jadilah dia berselingkuh dg seorang wanita. Yang mana sementara dia panik krn mikir harus kawin dalam waktu dekat. Dan dan spt gue dah sering cerita ke tmn2 gue, bila laki2 dalam keadaan terdesak dia akan buta dan paling2 ngikutin kata hati nya!!. Apa kata hatinya?... si cewe baru. Kenapa begitu?.. karena memang belakangan intensitas si lelaki dg cewe baru lebih tinggi, didukung jg oleh ke-parno-an psikologis bahwa dia akan menikah (dg cewe yg lama). Jadi pada saat dia menjadi blind dan tidak memiliki access ke SuperEgo nya, maka yg akan diikuti hanya Ego dan mgkn sedikit Id juga, yg tentunya me-refer kepada si cewe yang baru. Inilah sedikit banyak sebab terjadinya kasus2 seperti ini.

It's all about the perfect timing
Atau pernah gak ngeliat cowo yg udah pacaran lama ama cewe yg hampir perfect, misalnya. (perfect dlm arti mis: cantik, baik, pintar, soleh, sayang keluarga, anak baik2, etc.), tapi tau2 malah wanita yg dia end up marrying adalah cewe yg ga ada bagus2nya. Cewe nakal lah, atau cewe yg lebih berantakan lahh..why? why? why???.... kembali lagi ke jawaban mereka. It's all about the perfect timing!!

Wanita yang datang di saat yang tepat, disaat kami siap (walau ga pernah ada kata siap), itu lah yang akan kami nikahi.

Dari beragam laki2 yang masuk ke lab kami, dengan majority umur 22-30 kebanyakan akan mengakui bahwa dirinya tidaklah mencari the perfect one lagi. Yang mau menikah akan mengakui bahwa calon istrinya jauh dari kriteria nya, yang sudah menikah juga mengakui bahwa istrinya dulu dinikahinya walaupun ia tidak memiliki kelebihan2 dibandingkan dg mantan2 pacarnya sebelumnya bahkan mungkin kekurangan yang besar. Mengacu juga ke studi yang dilakukan seorang mahasiswa PhD LSE yg lulusan S1 dari UI psikologi, dikarenakan beberapa korespondennya sama; Salah seorang koresponden bahkan mengakui bahwa ia sangat menyenangi wanita justru karena kekurangan2 mereka. Dikarenakan, katanya, bahwa dirinya sudah sangat perfect, sehingga amat sulit untuk mencari ke-perfect-an dari seorang wanita. Sehingga ia lebih memutuskan untuk mencari ketidak perfect-an dari para wanita sehingga bisa tercapai kerjasama dan hubungan yang lebih pas. Koresponden lain yang juga tak ingin disebut namanya, mengakui dirinya terinspirasi oleh lagu Ada Band yaitu "Karena Wanita ingin dimengerti", dan semenjak itu ia memutuskan untuk terus 'mencoba mengerti' cewe2 yg berkepribadian aneh. Katanya, "Semakin cewenya aneh dan agak2 psycho, semakin menantang untuk dimengerti.."

..Or is it all about the perfect one?
Tapi setelah wawancara demi wawancara dg para wanita, mereka lebih memilih the perfect one. why? why? why??.. Banyak wanita dalam usia2 spt kalian skarang (skali lagi, usia kalian!!!.. HAHAHHAH), yang sebenernya udah siap. Begitu jg dg bbrp wanita yg kami tes dan interview di lab kami. Tetapi mereka juga resah karena mereka tidak bisa kemana2. Nothing they can do, cz they haven't found their so called perfect one yet.

Beberapa dari wanita2 ini adalah wanita2 yg bisa pergi date dg cowo berbeda kira2 2 atau 3 kali seminggu, dan memiliki hubungan dekat dg beberapa pria, atau sibuk dijodoh2kan oleh teman2nya. Namun dengan stok pria yg begitu banyak, yg beberapa tentuny tergila2.
Ada yg ngajak kawin lah,, ada yg udah ngajak ketemu orangtuanya lahh.. (Aneh banget sih lo semua cowo2 jaman sekarang!.. psaikoo jg!!..). Tapi... tetap saja mereka tidak segampang itu untuk lalu menikah. ini dikarenakan bahwa bagi mereka The perfect one belum hadir di hati mereka. Dan selama itu belum ada, walaupun mereka mondar mandir sana sini, maen2 cowo sana sini, tetep aja hatinya hampa dan ga mau kawin juga.

Jadi eventhough mereka sudah di 'perfect timing' tapi wanita2 ini blum bisa mau menikah, karena belum ada 'the perfect one' nya.. Riset telah menunjukkan bahwa wanita2 masih mencari kriteria2 ke-perfect-an ini di diri pria, dan ini masih penting. (bandingkan dg para pria yg menerima bahwa wanita2 emang jauh dari perfect: ada yg jelek tapi oke, ada yg cantik bgt tp bego, ada yg oke tapi nakal, etc.).

How it all comes down together
Pria menyadari ktidakperfect-an wanita, mencoba mengerti. Namun tidak akan 'siap' kalau belum tepat waktunya. Sementara Wanita mencari kualitas2 tertentu dari pria (kriteria perfect mereka), namun jauh lebih 'siap' untuk menikah sewaktu2 begitu the perfect one nya ketemu.

Solusinya?..... Yahh berbahagialah bagi pria yg pada perfect timing dimana ia sudah cukup siap, lalu tiba2 ia menemukan wanita yg sbnrnya juga ga gimana2 banget, tapi wanita ini menganggap dia the perfect one.... Nahh beres kann????
Makanya ada lagu. "wanita dijajah pria sejak dulu...".. abisan pria2 pada perfect dan wanita2 kagak.. gmn dong???
comments are most welcome!! :)
Regawa Paramasiddi
Graduate School of Gavaism
Pangudi Luhur Institute of Women Studies
Brawijaya IV, Kebayoran Baru
Jakarta

1 comment:

Anonymous said...

Nice fill someone in on and this fill someone in on helped me alot in my college assignement. Thanks you as your information.