Pages

Monday, February 02, 2009

13 Radio dalam 3 Hari

13 radio dalam 3 hari. Itulah judul sesi radio visit raygava et al minggu lalu di Bandung.Mau ga ke Bandung? Waahhh seperti ajakan yang bodoh. Tentu saja mau! Udah lama banget sejak terakhir kali gue ke Bandung. Mungkin jauh sampai ke bulan November 2008. Gue pikir2, oke bgt lah, sudah pasti dari satu radio ke radio lain akan menjadi sangat melelahkan dan potensial membosankan. Tapi at least gue akan bisa menghirup udara sejuk Bandung lagi, my second hometown..

Ke-13 radio tersebut adalah: pro-2, Rase, Hard Rock, Garuda, Auto, Oz, Sky, CBL, i-Radio, Ardan, 99ers, Global, dan Prambors.  Dihajar dari hari kamis hingga hari Sabtu. Plus, ditambah hari sabtu mlm disuruh maen di Oh La La Ciwalk.Capeknya memang setengah mati. Tapi sangat fun, dan gue masih bisa menyelipkan sedikit-sedikit waktu untuk hang-out bersama sejumlah geng pertemanan gue di Bandung. Lalu setelah semua selesai, hari minggu kemaren gue akhirnya menyadari kunjungan gue ke Bandung kali ini cukup berhasil dan cukup menyenangkan. Respon-respon radio cukup bagus, baik dari orang-orang radio nya sendiri maupun para pendengar. Manggung hari sabtu juga menjadi cukup seru. Entah kebawa dari perjalanan radio kami atau bukan, yang jelas mempromosikan musik kami dengan bercanda menjadi semakin menyenangkan, termasuk diatas panggung disaat kami memainkan 10 lagu, including 4 lagu cover dari Van Hunt, The Magic Numbers, Jack Johnson, dan Pink Martini… hehehe.

Okeh.. semoga.. semoga.. semoga. *fingers crossed*

Mudah-mudahan kejujuran musik raygava et al masih punya cukup energi dan kekuatan untuk at least menyamakan band-band lain yang jelas-jelas mengucurkan ‘uang-uang’ yang bekali-kali lipat. Bisakah David melawan Goliath-Goliath? Gak perlu mengalahkan kok, sebatas ‘melawan’ saja sudah sebuah prestasi luar biasa. Hehehe.

Respon-respon sudah sedemikian positif. Tinggal bagaimana kita lihat apakah ke-positif-an ini mampu mengalahkan lembaran-lembaran uang yang dikucurkan para goliath. I’ve done my part, now it’s all in the hands of the media and public. I need the airplay from the music directors, and the request from the listeners. Cuma itu harapan yang ada bagi band ‘termiskin’ yang sudah merilis album di industri musik Indonesia saat ini… hehehehe. Tanpa itu semua, kami gak akan pernah bisa masuk Gen FM, ataupun masuk acara Inbox atau Dahsyat. Perlawan terhadap band-band ‘anak-juragan’ dari daerah (yg memiliki budget yang extraordinarily-ridiculous) harus terus dilancarkan, bila industri musik Indonesia ingin diselamatkan.

No comments: