Disclaimer:
Adapun tujuan gerakan Vendetta for Jakarta ini bukanlah semata untuk mengeluh. Tapi untuk mengangkat topik2 yang kadang terlewatkan dari benak pikiran. Sehingga pada saat mendengar ide-ide ini kita jadi bilang ke diri kita, "oh iya yah..gak kepikiran." Lalu selanjutnya topik ini bisa diangkat disaat lunch sama rekan2 kerja atau bersama teman2 sepulang kerja, atau bahkan ke pasangan anda di rumah. Sehingga menjadi pembahasan oleh orang-orang intelektuil jakarta. Semakin banyak warga Jakarta yang mengerti faham2 ini, semakin besar chance kita untuk bisa menghasilkan 'manajemen kota' yang lebih baik.
Bayangkan, misalnya anda angkat topik-topik ini ke rekan kerja anda yang ternyata dia adalah anaknya wakil walikota jaksel, misalnya, nahh at least bisa tertanam 'ide bijak' ini padanya, yang lalu setelah dibawa juga topiknya ke percakapan keluarga, mungkin secara pelan-pelan bisa berpengaruh ke kebijakan bapaknya. jalurnya memang panjang, tapi itu yang at least bisa kita start. Mendidik kalangan miskin sebenarnya lebih penting dan signifikan impactnya, tapi itu diluar kemampuan kami.
anyway busway,... let's start our light topic for the day...
KAPASITAS SELAYAKNYA ARMADA BUSWAY
ini sebenernya topik kaum intelektual yang udah berlangsung dari awal inception of busway di taun 2004. Pernah pula topik serupa dimuat di Kompas Februari 2004 ditulis oleh Harun Al-Rasyid Lubis.
Topik ini akan membahas tentang beban kapasitas angkut yang 'selayaknya' dipikul oleh busway, dan yang 'kenyataannya' dipikul oleh busway. Kita maen matematika sebentar yah :) Hope you like it.
Rata-rata isi orang per kendaraan pribadi menurut statistik adalah 1.67 (kompas 2004)
Kapasitas jalur jalan yang tidak macet bisa dilalui 1,000 - 1,500 kendaraan per jam. Ini menurut statistik pernyataan Harun al Rasyid.
Berarti dalam satu jam menurut dia apabila kapasitas mobil 1,000 per jam saja (mari kita coba merendah2kan, bukan melebih2kan masalah), maka dalam satu jam akan lewat/ terangkut 1,670 orang.
Oke deh.. kalo kita tipe orang yang lebih percaya ama nalar pribadi dibanding pernyataan orang (spt saya) mari kita ambil 'kira-kira' saja. Terlebih bagi saya asumsi Pak Harun di atas lebih kepada beban per jalur (1 jalur saja). Saya disini ingin melihat masalah per ruas jalan. Dg harapan bisa lihat masalah lebih general, broad, dan komprehensif.
Anggap anda berada dalam jalan seperti Gatot subroto atau Jend.Sudirman atau Kuningan. Sebuah jalan protokol dengan 3 jalur dalam satu arah. ok?.
anggap anda berdiri di pinggir dan traffic sedang lancar normal. Berapa sih kira2 mobil yang lewat dalam satu menit?. Kalo dari 'kira-kira' gue, dalam 3 jalur itu sekitar 3 mobil akan melaju dalam 3 detik. (bayangkan anda menghitung 3 detik saja, lalu ada berapa mobil yang lewat? seingat saya sih bisa 4 s/d 6 mobil dalam kecepatan relatif cepat sekitar 40 km/h. Saya akan ambil angka 4 sebagai bukti bahwa saya malah merendah2kan figure nya bukan melebih2kan)
Berarti bila 4 mobil dalam 3 detik, maka dalam 1 menit ada 20x4 = 80 mobil @ 1.67 penumpang. Yang equals = 133.6 orang dalam 1 menit. Maka dalam satu jam, dalam 3 jalur akan ada 8,016.
ok?
Busway mengambil satu jalur dari 3 jalur ini. Busway datang 3 menit sekali. (kenyataannya sih 5 menit sekali. Bahkan belakangan ini karena Pak Foke yang pintar memberi 'solusi' dg memberi izin kendaraan pribadi masuk jalur busway, maka busway datang 15 menit sekali dan 30 menit sekali di daerah non CBD)
Kapasitas busway adalah maksimal 85 orang per bus. Berapakah jumlah orang yang bisa dibawa busway dalam satu jam?
jawabannya adalah 85 org x 20 kali tiap jam (bila benar datang tiap 3 menit) = 1,700 orang per jam.
dari kapasitas 8,016 tadi untuk 3 jalur, maka selayaknya satu jalur menampung sepertiga nya bukan?.. yaitu 2,672 orang per jam bukan?...
EITSS.. SALAH !!..
Pada saat jalur berubah dari tiga menjadi dua, kecepatan tidaklah seperti semula. Contoh bila semula lo nyetir di kuningan dengan speed 50 km/h waktu dulu kuningan adalah 3 jalur, lalu skrg setelah jadi 2 jalur apakah anda akan melaju dg speed yang sama? tentu tidak!.. anda akan melambat!!!.. kecepatan mobil berbanding lurus dengan lebar penampang jalan. Itulah makanya kenapa di jalan tol lebar satu jalur bisa sampai 8 meter sementara garasi anda di rumah yang lebarnya 6 meter saja sudah bisa muat 2 mobil.
walau pemerintah mencoba bikin jalur 'jadi2an' (spt yang anda lihat di sudirman). Jadi sebenernya 2.5 jalur, bukan 3 jalur. Lebarnya kecil!!! ...Jalur ini gak efektif, karena lebarnya terlalu kecil untuk dilalui dengan kecepatan tertentu
pemerintah lupa bahwa:
KECEPATAN MOBIL BERBANDING LURUS DENGAN LEBAR PENAMPANG JALAN !
jadi pada saat busway mengambil satu jalur, kecepatan mobil tidak sama. dalam dua jalur itu kalo saya mencoba membayangkan dan mengira2 lagi, maka hanya akan ada 2 s/d 4 mobil yang lewat.
kita ambil 2 mobil per 3 detik. Maka = 40 mobil per menit @ 1.67 penumpang = 66.8 penumpang per menit. atau 4,008 orang per jam!!!...
(bandingan pada saat jalurnya tadi ada 3 yaitu 8,016 penumpang per menit).
Jadi busway sekarang hanya bisa menampung 1,700 org per jam (21.2%)
Anda berpikir karena ia mengambil satu jalur dari total 3 jalur, maka busway harusnya menampung 2,672 org per jam (33.3%)
Namun ternyata karena busway mengambil satu jalur ekslusif, maka menyebabkan perlambatan kecepatan mobil2 di 2 jalur tersisa sehingga 2 jalur tersisa hanya mampu menampung 4,008 per jam. Atau dengan kata lain, harusnya busway menampung (8016-4008) = 4,008 per jam juga.. alias 50% dari beban tampungan jalan!!!
Dengan busway sekarang cuma angkut 21% dari beban tampung jalan semestinya, dan 2(atau 2.5 hehe) jalur yang tersisa hanya bisa tampung 50%. Jadi jalur2 kuningan dan gatsu yang 3 jalur ini hanya bisa beroperasi dengan efektivitas sebesar 71% saja.!!.. pantes aja macet yah..?
dengan kata lain busway skrg 21% capacity. harusnya 50% capacity (ini baru untuk mengembalikan situasi kembali kepada semula). Berarti kalo mau efektif, jumlah busway harus 2 kali lipat dari sekarang!!!! (Bahkan seharusnya kalau memang busway ingin 'meningkatkan' kapasitas yah berarti mungkin harus 3 kali lipat).
mungkinkah?
Busway seharusnya menjadi solusi 'meningkatkan' kapasitas penumpang di ruas jalan. Lho, kok ini malah mengurangi (sebesar 29%) yah??.....
Makanya busway gak pernah akan efektif sampai kapanpun. Kalo monorail lain cerita. Karena monorail tidak 'merampas' ruas jalan. Jadi kalo monorail benar ada/beroperasi maka akan benar2 'menambah' kapasitas jalan!
Hehehe lucu yah?..
Begitulah pemerintah kita. Mereka sangat lucu dan menggemaskan. Bikin city transport planning aja gak bisa.
sekali lagi, kalo kata gus Pur,.... "gitu aja kok repot?"
hehheheh
RP
for
Vendetta for Jakarta movement
No comments:
Post a Comment